𝑲𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝑷𝒂𝒏𝒕𝒂𝒊 𝑰𝒏𝒅𝒂𝒉 𝑩𝒂𝒍𝒊

 

Senja waktu itu terlalu indah untuk menuai kenangan yang tak seharusnya aku lakukan. Akan menjadi penyesalan jika aku lalui begitu saja. Ombak pantai yang menyapa saat itu menjadi saksi sebuah candaan antara aku dan dia. Dia yang tak lama ini ku kenal, mengajarkan aku banyak hal tentang kehidupan terutama kerasnya tantangan. Aku cukup merasakan bagaimana kerasnya dia berjuang sebelum akhirnya dia berada dipuncak kemenangan, walaupun ini bukan akhir dari perjuangannya.

Banyak warna tinta yang telah kita coret dalam betuk lembaran foto, audio visual, dan jejak pengalaman. Tangis sedih yang pernah terurai hingga aku dan dia hampir menyerah di medan perjuangan. Perjuangan memperjuangkan gelar di tanah rantau, perjuangan memperjuangkan masa depan, serta memperjuangkan pengorbanan orangtua. Tak hanya pikiran yang saat itu habis dibantai tetapi juga batin yang hampir goyah untuk menyerah. Memang tak sebanding dengan jeri payah yang telah diperjuangkan selama beberapa tahun, tapi saat itu derasnya air mata tidak cukup membendung tujuan awal datang ke tanah rantau.

Kini sayatan yang memilukan hati telah tersapu oleh waktu. Sabar memang telah berjanji akan hadir di waktu yang tepat. Kita telah mengejar senja ratusan kali di pantai ini, membakar perasaan pilu yang selama ini terbendung dan sekarang saatnya menatap senja tiap derajat hingga ia tenggelam menjadi malam. Selega ini perasaan yang terhempaskan di pinggir pantai, tawaku tak tertahan ketika melihat ratusan burung-burung beterbangan satu arah mencari jalan pulang. Aku yang tak akan pernah lupa momen itu akan selalu mengabadikannya dalam bingkai foto. Terimakasih telah kenal dan meninggalkan kenangan yang tak tergantikan oleh siapa pun